Rabu, 05 Oktober 2016

KE ST. KLAUS AKU MELANGKAH

 KE ST. KLAUS AKU MELANGKAH

NB: Tahun 1987 ada kericuhan  antara guru muda ( KT)  dengan  murid  kelas 3 SMP  yang berinisial I dari Langkas, Rahong  karena  masalah asmara. Mereka  memperebutkan wanita yang sama (R).  Awal tahun ajaran 1987/1988 , bulan  Juli  1987 Pa KT masih mengajar bidang studi Matematika  di kelas 1 dan bahkan sempat menjadi  wali kelas saya, 1D. Setelah itu dia  pindah kerja  ke tempat lain .  Pa KT  berasal  dari  Kajong, Reo  Barat, Manggarai. Tahun 2000  saya  ketemu Pa Kanis di Kajong saat  saya  mengantar  Bapa saya, Gaspar untuk mendapat perawatan karena  kecelakaan kendaraan.   Kami ketemu di Gereja / Kapela Kajong. Namun, saya  tak menyapa Pa KT. saat itu. Saya  hanya melihat Pa Kanis  di Kapela / Gereja  Reo saat itu. 


Suatu waktu di tahun 1983/1984, saat Ibadat / Misa di Gereja Golowelu, di kayu siku bangunan gereja bagian kiri  ada tulsan  TUKANG WANGKUNG.  Apa maksudnya? Ini mengingatakan bahwa Gereja Paroki Golowelu - saat itu masih Stasi -  dibangun oleh tukang dari Paroki Wangkung, Rahong. Saat itu Paroki Wangkung Rahong dipimpin oleh Pater Waser, SVD. 
Sejak saat itu Pater Waser, SVD  sudah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Manggarai.  Namanya semakin  terkenal karena  Oater Wase mendirikan sekolah berasrama di Kuwu yang diberi nama St. Klaus. 

Juni 1987 saat itu. Aku teringat ketika tamat SDI Golowelu I, Kuwus, Manggarai. Bapaku, almarhum Gaspar Ngganggu memilih SMP St. Klaus sebagai  lembaga pendidikan dan pembinaan lanjutan untukku setelah tamat pendidikan dasar (SD).  Entah alasan apa almarhum Bapa memasukkan  saya ke sini. Hanya beliau yang tahu. Saya tak dilibatkan untuk diskusikan hal ini. Saya hanya menerima apa yang beliau putuskan. Saya juga tak tahu  apakah hal ini beliau sudah diskusikan dengan Mama Regina. Beliau putuskan demikian, saya  hanya ikut. Saya tak tahu beliau dapat informasi ini dari siapa. Memang saat itu nama  Pater  Waser, SVD sudah terkenal di wilayah kami. Gereja Paroki saya bernaung, Golowelu  dibangun oleh Pater Waser,SVD. Pada balok kayu Gereja terpampang  dalam Gereja terdapat  tulisan: Tukang Wangkung.  Mungkin  Almarhum Bapa Gaspar mendapat informasi melalui tukang-tukang itu tentang SMP St. Klaus  Kuwu atau mungkin  juga  via orang lain.

Kami datang ke  Langkas   lalu menyerahkan  ijasah  ke  cucunya  Kakek Lazarus Lagam, yakni  Ibu Ety yang saat itu bekerja di sekretariat  dan asrama putri   SMP  St. Klaus.

Pada Juli  1987  almarhum mengantar  saya ke Kuwu. Kami menginap di rumah keluarga di Langkas, di rumah Kakek  Lazarus Lagam. Lalu Bapa Gaspar menitipkan ijasah saya  dan saudara saya Leo kepada Ibu Ety, cucunya kakek Lazarus Laagam.

Pada medio Juli 2019 kami masuk asrama St. Klaus. Anehnya, nama saya  dan Leo tidak ada dalam daftar peserta siswa St. Klaus. Alhasil kami  tak kebagian tempat tidur sebagaimana teman-teman yang sudah mendaftar secara resmi di kantor Yayasan / sekreatariat sekolah.  Meskipin demikian, kami tetap diterima di asrama.Kami menghuni ruangan F, ruangan paling timur  asrama laki-laki saat itu. Keesokannya  kami ke sekolah. Lagi-lagi kami tak ada nama, sehingga baru didaftarkan saat  itu. Kami ditempatkan di  kelas ID. Guru kami saat itu adalah Pa Kanis Tunti (?)  ........ dari Kajong sebagai Guru Matematika. Setelah itu Pa Kanis pindah. Guru agama kami saat itu Pater Geradus Mezember, seorang pastor sepuh  yang dengan tekun melayani kami  baik urusan pengajaran di sekolah maupun misa di Gereja  St. Klaus. Pada suatu   hari Minggu, Pater  memimpin misa di Gereja Kuwu. Pater  terjatuh di altar. Petugas dan  dewan menolongnya lalu, Om Rium mengambil mobil pick up lalu mengantarkan Pater Geradus, SVD ke  RS St. Rafael di Cancar. Patert dirawat di sana untuk sementara  waktu.  Karena usia  tua, Lalu  Pater  meninggal dunia di SS Cancar lalu jenasahnya disemayamkan dan dibuat misa  di Gereja St. Klaus Kuwu. Setelah itu Pater  Geradus  dimakamkan di  Kuwu. 

Ketika  kami belajar malam, kadang kami  mendengar suara  terikan histeris  dari  kali dekat sekolah. Terikan histeris ini terutama   ketika jam  studi ke - 2, pkl 19:00 - 21.00  pm. Suara apa itu? Seperti suara ratap  tangis  dari makhluk di alam seberang. Semua kami pada ketakutan. Nyali kami menciut. Kami berada di kelas I  ketika  mendengar suara itu. Bangunan kelas I berada pada bangian Timur, di  dekat Kali Wae Balak.

Ternyata  ada  kisah  horor lainnya yakni  ada  tengkorak  ditemukan di lapangan   bola. Kisah ini dituturkan oleg Rensy Ambang, angkatan pertama SMP St. Klaus. (sumber WAG, persatuan alumni, diunduh pada 2 Oktober 2023, pkl 22.00 WIB,
___________________

Tahun 1990, saya masuk SMA. Pater  Waser  menyediakan meja istimewa untuk kami, yakni meja berlaci. Kami tak usah  memikul buku ke sekolah. Kami menyimpan semua buku  pelajaran dan alat tulis  di  sekolah.  Gisi makanan  kami saat SMA  diperhatikan  juga. Dalam beberapa  hari  kami mengkonsumsi ikan. Aroma ikan tercium hingga ruangan belajar, meski  jaraknya  cukup  jauh.

__________
Sekitar tahun 1988, guru-guru  dari Jawa: Pa Markus Sarjana, Leo Sugiono, Edy . Pa Markus mengajar Matematika, Pa Leo mengajar Kesenian (Musik dan Seni Suara), Pa Edy  sebagai guru  Fisika.  

______________________

Sekitar tahun 1990 /1991  Guru Komputer: Ibu Maria ......., istrinya  Pa  Rudy Ndoen.  Di kantor Yayasan ada  pekerja profesional,  terutama  insinyur bangunan  seperti Pa Rudy Ndoen, Pa Very. Ibu Rosa Meme  (?).   Kemudian ada istrinya Pa Rudy Ndoen yakni Ibu  Maria yang juga mengajar Komputer. 
______

Tahun 1991 (2)  Pa Pram  meninggal  karena  kecelakaan kerja  saat menginstalasi  kabel listrik di asrama Kursus Pertanian  Kuwu.
(JPS, 15 Nov. 2021).

______

Menuju Hutan Poco Likang

Pada Desember  1988, kami ke Poco Likang  untuk merawat mata air  sekaligus  mencari  kayu. Perjalnan licin  karena musim  hujan.  (JPS 26 Nov. 2021). 

_________________

NYANYIAN DAN TARIAN SAAT ULTAH ST.  KLAUS

[21.21, 18/10/2023] Yul  Mulia: Hahah lebih senang porong goyang data danong

[21.23, 18/10/2023] Yul  Mulia: Ada kami punya guru dance dulu di klaus seorang suster postulan

Sr Hestu Maranani

Amo.....

Ratu nal anoi bungar mawelele ma we ano

Kimi....dua panga mori bungar ma welele ma weano

Kesning kesa nika temang wejo

Dalam lese matrayakn hari pesta pelindung sekolah bungaro

 

(ad maira natus  sum = lahir untuk hal-hal besar).


JPS, 19  - 20 Oktober 2023

Sumber: WAG_  Yuliana Mulia


>>>>>>>


Ziarah ke Reo . Saat  ziarah ke Reo  saya  tidak bargabung karena masih ada tunggaakan uang sekolah dan asrama.   (JPS 26 Nov. 2021).  Mereka  yang  lunas   uang sekolah  dan asrama   mengikuti piknik ke Reo. Sedangkan  anak-anak yang masih memiliki tunggakan uang sekolah dan asrama serta beras,  tinggal di asrama. Ini suatu hukuman yang  adil.  Ini tentu menyedihkan bagi kami yang  bermasalah secara ekonomi. 


Ziarah ke  Rekas. Saat ziarah ke Rekas, saya  ikut. Kami mampir di Gereja menikmati pemandangan di deoan Gereja Gereja, SMP  Mutiara rekas, Kami menggunakan  truk Wela Wangkung. Kami makan siang di Wae Longge. Kami   beristirahat di Wae Longge  untuk makan  siang.  (JPS 26 Nov. 2021).  


_________________________


Lagu tentang  Frater TOP

Momang Frater Alex Armanjaya,  sekitar tahun 1986/1987. 

Momang - momang e, momang  Frater Alex ami ge (2x)
Ngo belajar kole (2x) 
Eta Ritapiret

(Lagu mengenang  Frater Alex Armanjaya,  Fater TOP  di SMP  St. Klaus, 1986/1987?

JPS, 7 Februari 2022
__________

Pater Waser meninggal 7 September 2023, pkl 04.20  am di Longko, Wangkung, Manggarai. Jenasahnya  dikuburkan di Novisiat Sang Sabda Kuwu,  8 September 2023.