Senin, 16 Mei 2022

EVALUASI DAN SARAN

 EVALUASI DAN SARAN

Lembaga Pedidikan SMP  St. Klaus    berusia 40 tahun pada 2023.  Apa usulan  inovatif demi  perkembangan ke depan yang  lebih  baik?

  1. Belajar Bahasa Mandarin. Perlu belajar  dari  Bangsa lain yang memiliki peradaban yang  maju. Salah satu  Bangsa yang  berperadaban maju, terutama dalam bidang  bisnis adalah Cina. Tak ada salahnya kita belajar dari  mentalitas bangsa  Cina. Maka  kita  perlu belajar dari mereka. Salah satu  yang  bisa  kita lakukan di lembaga ini adalah  belajar Bahasa Mandarin. Ayo, kita  perluas wawasan   ilmu dengan memasukkan Bahasa Mandarin ke dalam kurikulum SMP- SMA St. Klaus, sehingga  kita  bisa menyerap  mentap positif Bangsa Cina,  terutama  sangat kewirausahaannya. Sekaligus  rebut pangsa pasar Cina   Flores  agar  bisa mengirim anak-anaknya  ke  sini  untuk  belajar. 
  2. Sekolah / Lembaga berwawasan Lingkungan. Salah satu suku di Indonesia yaitu Kajang. Prinsip mereka, setiap kelahiran manusia  ditandai dengan penanaman pohon. Bisakah kita mengadopsi cara pikir mereka, setiap penerimaan siswa/i baru di sini disertai dengan penanaman pohon di lingkungan St. Klaus. Mengapa tanam pohon. Kita sedang mengalami krisi ekologi. WHO  sudah mengingatkan bahwa perang masa depan adalah pertempuran memperebutkan air. Apakah kita, lembaga St. Klaus  bisa  salah satu cell / unit yang peduli lingkungan demi alam yang  ramah, termasuk tersedianya  sumber air yang layak untuk lembaga ini dan masyarakat sekitarnya dan  Nabggarai pada umumnya. Coba bayangkan, bila lembaga ini menerima   200  siswa  baru  setiap tahun maka  pohon yang ditanam juga  200, maka  bisa dibayangkan setelah 10 tahun berapa  banyak pohon yang  tumbuh dan semakin besar.   Semakin banyak pohon semakin banyak air  dan semakin banyak berkat  untuk  kita, termasuk air  bersih.  St. Klaus  harus  menjadi lembaga terepan dalam propaganda  kelestarian lingkungan hidup. 
  3. Keterampian kuliner. Kalau boleh menilai (menevluasi siste pendidikan kita). Kita terlalu menekankan  pendidikan teoetis / konsep.  Saya dibesarkan dalam  Lingkungan Katolik. 13 tahun saya dibesarkan dalam  Lingkungan Katolk, sekolah berasarama.  Dalam masa yang begitu lama, apa kritik saya terhadap sistem pendidikan kita  supaya kita semakin lebih baik ke depannya? Kritik saya  adalah pendidikan berasrama itu baik, hanya terlalu teoretis, hal praktis, terutama skil demi   dijadikan bekal kehidupan sukses bagi alumnusnya  kurang. Apa  resikonya. Kita lebih banyak jago  teori, kalah di praktek.  Dalam rangka mengatasi hal ini, secara lhusus saya  mau mengusulkan, Lembaga ini betapa bagusnya kalau  melengkapi  aiawa-siswinya dengan ketrampilan memasak  bagi semua. Sehingga  ketrampilan memasak itu  bisa  dijadikan salah satu skill  untuk menopang  hidup setelah tamat dari  sini. Sedih  saya , tamat  setelah 3 / 6 tahun bahkan 13 tahun  mengenyam pendidikan beraama Katolik,   begitu  keluar  atau tamat, bisanya  hanya  masak  air  dan masak  mie.  Coba  belajarlah dari  suku-suku lain, misalnya  Suku Jawa, Menado, Padang.   Mereka  bisa   buka warung makan, mengapa orang Mangarai / Flores  / NTT  tidak  bisa  buka  usaha Warung makan?  Ini  masalah skill  dan  kebiasaan. Maka  dari  itu, saya  usulkan, rombak kurikulum  pendidikan  kita, masukkan  juga   ketrampilan praktis, misalnya  kuliner, bercocok tanam  dan beternak.
  4. Melek teknologi. Sr. Klaus harus  menguasai  teknologi. Semua  komponen di lembaga ini, mulai Yayasan, Guru, Peserta Didik, dan alumni  harus  berdaptasi dengan  perkembangan teknoloogi agar tetap eksis. (1 -4,  JPS 17 Mei 2022)
  5. St. Klaus   memiliki  fasilitas yang memadai. Mari  berdayakan  fasilitas  ini  termasuk Gua Maria, Kapela / Gereja St. Klaus  )  untuk pemberdayaan   siswa/ guru/ alumi/ umat . Usahakan bangunan ini berdaya,  tidak  hanya  menjadi bangunan tua  yang   mau ambruk tanpa  memberi nilai   baik secara  spiritual  maupun material. Caranya? Jadikan  St. Kaus (sekolah/ aula/Gerja / Kapela/ / Gua  Maria  sebagai tmpat pemberdayaan.  (1 -4,  JPS 17 Mei 2022). St. Klaus  harus  menjadi  medan inspirasi, termasuk inspirasi  perdamaian.  Misalnya  dipakai untuk misa, retret, mantenan alumni, adorasi, pendalaman  dan sharing Kitab Suci. 
  6. Pater Waser berasal dari Swiss, Eropa Barat.  Mari  membangun jaringan dengan SWISS, persipakan SDM dengan  baik, termsuk Bahasa  Jerman. Bahasa Jerman  harus menjadi Bahasa kedua  di Santu Klaus  agar  alumni  bisa memasuki pangsa  pasar Swiss.  ALUMNI  St. Klaus , baik  kaum berjubah maupun kaum awam  harus  bisa  bermisi di Swiss  guna  melanjutkan relasi yang telah   karya  Pater Waser . ALUMNI  harus   melakukan  gerakan balas budi dengan  menempatkan  orang -orangnya  di sana. 





____

Usulan berkaitan dengan  Buku Pater Waer, SVD:

Usulan Pa Alo Badal: (Minggu, 24 September 2024)

Selamat malam untuk  keluarga besar alumni  buku    kami sudah mulai baca dan satu yang kurang yaitu buku alumni yang lengkap dengan foto dari setiap angkatan   sehingga bisa tau persis  muka waktu masih kecil ini masukan  untuk sepuluh tahun.kedepan pesta mas nanti


____